Lompat ke isi utama

Berita

Mou Dengan FKUB, Bawaslu Kulon Progo Libatkan Pemuka Agama

Mou Dengan FKUB, Bawaslu Kulon Progo Libatkan Pemuka Agama

Kulon Progo – Sebagai salah satu langkah memaksimalkan pencegahan pelanggaran dalam Pemilu dan Pemilihan Tahun 2024, Bawaslu Kabupaten Kulon Progo menggandeng Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Kulon Progo. Komitmen kerja sama dua lembaga tersebut dituangkan dalam Memorandum of Understanding (MoU) yang ditandatangani di Kantor Bawaslu Kabupaten Kulon Progo, Rabu, 18 Mei 2022.

MoU tersebut ditandatangani oleh Ketua Bawaslu Kabupaten Kulon Progo, Ria Harlinawati dan Ketua FKUB Kabupaten Kulon Progo, Agung Mabruri Asrori, dan disaksikan oleh Anggota Bawaslu Kabupaten Kulon Progo dan pengurus FKUB Kulon Progo. Salah satu poin dalam ruang lingkup MoU tersebut adalah sosialisasi kepada pemuka agama dan organisasi masyarakat keagamaan berkaitan tentang pengawasan partisipatif pemilu dan pemilihan. Harapannya, pemuka agama nantinya bisa ikut menyosialisasikan pengawasan pemilu kepada masyarakart.

Ketua Bawaslu Kabupaten Kulon Progo, Ria Harlinawati, S.I.P., M.A. dalam sambutannya mengungkapkan, pemuka agama merupakan tokoh masyarakat yang biasanya suaranya akan sangat didengar oleh masyarakat, oleh karena itu Bawaslu Kabupaten Kulon Progo sangat berterimakasih kepada FKUB Kabupaten Kulon Progo yang berkenan di ajak kerjasama untuk turut menciptakan pemilu dan pemilihan yang berintegritas.

“Tokoh agama atau pemuka agama merupakan orang yang dekat dengan masyarakat dan suaranya akan sangat didengar oleh masyarakat, oleh karena itu kami berharap, nantinya pemuka agama turut memberikan pemahaman-pemahaman yang benar terkait pengawasan pemilu. Dengan cara itu, semoga pelanggaran dalam pemilu dan pemilihan tahun 2024 khususnya di Kabupaten Kulon Progo akan terminimalisir,” ungkap Ria.

Sementara itu Ketua FKUB Kabupaten Kulon Progo, Agung Mabruri Asrori mengatakan, FKUB akan berusaha untuk ikut menciptakan suasana pemilu yang kondusif dan damai. Pada saat menjelang pelaksanaan pemilu, seringkali muncul berbagai isu yang bisa menciptakan kondisi hangat di masyarakat, salah satunya adalah terkait permasalahan dengan latar belakang agama, oleh karena pihaknya akan berusaha menciptakan kondisi masyarakat yang kondusif untuk mendukung terlaksananya pemilu dan pemilihan yang bersih, adil, dan berintegritas.